Senin, 23 Desember 2024 Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang mendapatkan kesempatan berharga untuk belajar langsung dari pengalaman seorang tokoh yang berperan penting dalam pembangunan desa, yakni Kepala Desa Sidomulyo, Bapak Rahmat, SP. Dalam kunjungan yang penuh makna ini, mahasiswa diajak untuk menggali inspirasi dan wawasan seputar kepemimpinan, pemberdayaan masyarakat, serta peran aktif generasi muda dalam pembangunan desa.

Mengenal Sosok Bapak Rahmat, SP

Bapak Rahmat, SP adalah seorang kepala desa yang telah berpengalaman dalam mengelola pemerintahan desa dan memajukan kesejahteraan masyarakat. Sebagai seorang lulusan sarjana pertanian, beliau memiliki pemahaman yang mendalam tentang potensi desa yang dapat dikembangkan melalui sektor pertanian dan pemberdayaan masyarakat. Kepemimpinannya yang visioner membuat Desa Sidomulyo menjadi contoh desa yang berkembang pesat, dengan banyak program yang fokus pada peningkatan kesejahteraan warga.

Bapak Rahmat dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan mudah diakses. Beliau tidak hanya berfokus pada administrasi pemerintahan, tetapi juga aktif turun ke lapangan untuk langsung berinteraksi dengan warganya. Pendekatannya yang dekat dengan masyarakat ini menjadi kunci keberhasilannya dalam mewujudkan berbagai program desa yang berdampak positif.

Menggali Inspirasi dari Kepemimpinan Bapak Rahmat

Dalam pertemuan yang diadakan di balai desa Sidomulyo, Bapak Rahmat berbagi kisah perjalanan kepemimpinannya serta tantangan yang dihadapinya selama menjabat sebagai kepala desa. Ada beberapa hal penting yang dapat diambil sebagai pelajaran dan inspirasi bagi mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang:

1. Kepemimpinan yang Visioner

Bapak Rahmat menekankan pentingnya memiliki visi yang jelas dalam memimpin sebuah desa. Sebagai kepala desa, beliau tidak hanya melihat kebutuhan warga pada saat ini, tetapi juga memikirkan arah perkembangan desa ke depan. Dengan visi jangka panjang, beliau mampu merencanakan dan menjalankan program-program yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan potensi desa.

2. Pemberdayaan Masyarakat

Salah satu aspek yang menjadi fokus utama dalam kepemimpinan Bapak Rahmat adalah pemberdayaan masyarakat. Dalam setiap program yang digulirkan, beliau memastikan bahwa warga desa dilibatkan secara aktif, baik dalam proses perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi. Ini bertujuan agar program yang dijalankan benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta agar warga memiliki rasa memiliki terhadap program tersebut.

“Pemberdayaan masyarakat itu kunci. Ketika masyarakat diberdayakan, mereka merasa bertanggung jawab atas kemajuan desa mereka,” ujar Bapak Rahmat dengan tegas.

3. Kolaborasi dengan Berbagai Pihak

Keberhasilan Desa Sidomulyo tidak terlepas dari kemampuannya untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, baik itu pemerintah daerah, lembaga pendidikan, maupun sektor swasta. Bapak Rahmat menceritakan bahwa kolaborasi ini sangat penting untuk memperoleh sumber daya dan pengetahuan yang dapat mendukung pembangunan desa. Mahasiswa diharapkan dapat belajar tentang pentingnya kerjasama lintas sektor dalam menciptakan perubahan yang berkelanjutan.

4. Peran Penting Generasi Muda

Salah satu pesan penting yang disampaikan oleh Bapak Rahmat adalah pentingnya peran generasi muda dalam pembangunan desa. Beliau percaya bahwa mahasiswa dan pemuda memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif melalui ide-ide kreatif dan inovatif. Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang diajak untuk berperan aktif dalam merancang dan melaksanakan program-program yang dapat memberdayakan masyarakat, khususnya di desa-desa sekitar mereka.

Mahasiswa UIN Raden Fatah: Membangun Desa dari Perspektif Akademis

Kunjungan ini juga memberikan mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang peluang untuk mengaitkan ilmu yang mereka peroleh di bangku kuliah dengan realitas yang ada di lapangan. Bagi mahasiswa yang mempelajari ilmu sosial, ekonomi, atau bahkan agama, pengalaman ini menjadi kesempatan untuk melihat secara langsung bagaimana teori-teori yang dipelajari di kampus dapat diterapkan dalam konteks kehidupan nyata. Banyak dari mereka yang merasa termotivasi untuk mengembangkan potensi desa melalui riset atau program pengabdian masyarakat yang melibatkan kolaborasi antara mahasiswa dan warga desa.