Rabu, 25 Desember 2024, Bapak Rahmat, SP., Kepala Desa Sidomulyo, hadir dalam acara syukuran khitanan salah satu warga desa yang dilaksanakan dengan cara yang sangat khas dan penuh makna. Acara tersebut, yang diadakan di rumah keluarga anak yang dikhitan, menarik perhatian banyak warga setempat karena cara pelaksanaan yang berbeda, yaitu dengan pembacaan Al Berjanji.

Syukuran Khitanan: Tradisi dan Keharmonisan Warga

Syukuran khitanan adalah salah satu tradisi yang banyak dilakukan di Indonesia, terutama di desa-desa. Khitanan, atau sunat, merupakan salah satu acara penting dalam kehidupan seorang anak laki-laki, yang biasanya dilakukan pada usia dini. Selain sebagai bentuk ibadah dan tradisi, khitanan juga memiliki makna mendalam dalam konteks sosial dan budaya masyarakat.

Di Desa Sidomulyo, acara khitanan kali ini dilaksanakan dengan suasana penuh kegembiraan dan kebersamaan. Syukuran ini bukan hanya tentang prosesi khitanan itu sendiri, tetapi juga tentang nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong yang menjadi ciri khas warga Sidomulyo.

Pembacaan Al Berjanji: Sebuah Tradisi yang Khas

Hal yang membedakan acara khitanan kali ini adalah pelaksanaan yang melibatkan pembacaan Al Berjanji. Al Berjanji merupakan sebuah tradisi yang melibatkan pembacaan janji atau komitmen dari orang tua atau keluarga anak yang dikhitan untuk menjaga dan mendidik anaknya dengan baik, sesuai dengan ajaran agama dan adat istiadat setempat.

Tradisi ini bukan hanya sebagai bagian dari acara, tetapi juga sebagai simbol keseriusan dan tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak-anak mereka. Dalam pembacaan Al Berjanji, terkandung harapan agar anak yang dikhitan bisa tumbuh menjadi pribadi yang baik, berakhlak mulia, serta mampu berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.

Kehadiran Bapak Kades Rahmat, SP.

Kehadiran Bapak Rahmat, SP., Kepala Desa Sidomulyo, dalam acara syukuran khitanan tersebut menunjukkan perhatian dan kepeduliannya terhadap tradisi dan budaya setempat. Sebagai pemimpin desa, beliau selalu berusaha untuk mendukung setiap kegiatan yang memperkuat tali persaudaraan dan kebersamaan antarwarga desa.

Bapak Rahmat dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara khitanan ini bukan hanya sekedar acara sosial, tetapi juga merupakan kesempatan untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga. Beliau juga menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan tradisi-tradisi yang ada di Desa Sidomulyo, termasuk Al Berjanji, yang menurutnya merupakan salah satu cara yang unik untuk menanamkan nilai-nilai luhur dalam pendidikan keluarga.

“Sebagai Kepala Desa, saya merasa bangga melihat kebersamaan warga yang saling mendukung dalam acara seperti ini. Semoga tradisi ini bisa terus dilestarikan dan menjadi contoh baik bagi generasi mendatang,” ujar Bapak Rahmat dalam sambutannya.

Makna Dari Tradisi Ini

Selain sebagai acara sosial, acara syukuran khitanan dengan pembacaan Al Berjanji juga memiliki nilai spiritual yang sangat mendalam. Pembacaan Al Berjanji mengingatkan semua pihak, terutama orang tua, akan pentingnya tanggung jawab dalam mendidik anak. Sebuah komitmen untuk membesarkan anak-anak dengan penuh kasih sayang dan disiplin, sambil mengajarkan mereka untuk selalu hidup sesuai dengan nilai-nilai agama dan adat.

Selain itu, acara ini juga mencerminkan pentingnya peran masyarakat dalam mendukung setiap langkah keluarga. Kebersamaan yang tercipta dalam acara syukuran khitanan ini memperlihatkan bahwa dalam masyarakat Sidomulyo, setiap individu memiliki peran untuk saling mendukung dalam berbagai aspek kehidupan, terutama dalam hal pendidikan dan pengasuhan anak.

Kehadiran Bapak Kades Rahmat, SP. dalam acara syukuran khitanan yang diselenggarakan dengan pembacaan Al Berjanji di Desa Sidomulyo, menunjukkan betapa pentingnya peran seorang pemimpin dalam menjaga dan melestarikan tradisi serta nilai-nilai budaya di masyarakat. Acara ini bukan hanya tentang prosesi khitanan, tetapi juga merupakan simbol kebersamaan, komitmen keluarga dalam mendidik anak, serta dukungan penuh dari seluruh warga desa.

Dengan terus mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong, Desa Sidomulyo diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menjaga tradisi dan memperkuat ikatan sosial di masyarakat.