Di tengah tuntutan zaman dan berbagai tantangan di tingkat pemerintahan desa, hadir sosok pemimpin yang menjadi panutan karena ketulusan dan dedikasinya. Dialah Bapak Rahmat, Kepala Desa Sidomulyo, yang dikenal luas oleh masyarakat karena sikapnya yang rendah hati dan semangatnya yang tak pernah padam dalam melayani warga.

Sejak awal menjabat sebagai kepala desa, Bapak Rahmat menunjukkan komitmen kuat untuk hadir di tengah-tengah masyarakat, tidak hanya sebagai pemimpin administratif, tetapi sebagai sahabat dan pelayan rakyat. Ia menjalankan tugasnya bukan dari balik meja saja, melainkan turun langsung ke lapangan, menyapa warga, mendengarkan aspirasi mereka, dan ikut merasakan apa yang mereka rasakan.

Pelayanan Tanpa Sekat

Bagi Bapak Rahmat, melayani warga bukanlah kewajiban semata, melainkan panggilan hati. Ia tidak pernah membedakan antara warga satu dengan lainnya. Semua dilayani dengan sikap yang sama: sopan, ramah, dan penuh empati. Tak jarang ia mengunjungi rumah warga yang sedang mengalami kesulitan, baik karena faktor ekonomi, kesehatan, maupun urusan administrasi desa.

Meski agenda kerjanya padat, Bapak Rahmat selalu menyempatkan diri hadir dalam berbagai kegiatan warga, mulai dari gotong royong, pengajian, posyandu, hingga pertemuan pemuda desa. Semua ia hadiri tanpa protokoler berlebihan. Ia duduk bersama warga, mendengar cerita mereka, dan mencari solusi secara bersama-sama.

Tak Mengenal Lelah

Apa yang membuat warga semakin menghargai Bapak Rahmat adalah semangatnya yang tidak mengenal lelah. Pagi, siang, bahkan malam hari, ia tetap siap membantu jika ada warga yang membutuhkan. Ketika hujan deras mengakibatkan banjir kecil di sebagian wilayah desa, Bapak Rahmat adalah orang pertama yang datang membantu warga mengungsi dan mengatur penanganan darurat.

Ia juga rutin mengadakan program “Sambang Warga”, di mana ia berkeliling dari dusun ke dusun untuk memastikan setiap masalah kecil di masyarakat dapat segera ditangani sebelum menjadi persoalan besar.

Sosok Sederhana yang Menyentuh Hati

Walau menjabat sebagai kepala desa, Bapak Rahmat tetap hidup dengan cara yang sederhana. Ia tidak menjaga jarak dengan warganya dan lebih memilih menjadi bagian dari mereka. Sikap rendah hatinya terlihat dalam setiap interaksi—ia lebih suka mendengarkan daripada berbicara, dan lebih memilih memberi daripada menerima pujian.

Kepemimpinan yang ia tunjukkan tidak didasarkan pada kekuasaan, melainkan pada kasih sayang terhadap sesama dan rasa tanggung jawab yang besar terhadap kesejahteraan masyarakat.

Bapak Kades Rahmat adalah contoh nyata pemimpin desa yang patut diteladani. Dengan kerendahan hati dan semangat yang tidak pernah padam, ia telah membuktikan bahwa pelayanan terbaik datang dari hati yang tulus. Ia tidak hanya menjadi pemimpin di atas kertas, tetapi menjadi pelayan masyarakat yang sebenarnya.

Semoga keteladanan beliau bisa menginspirasi lebih banyak pemimpin di berbagai pelosok negeri untuk melayani dengan hati, bekerja tanpa pamrih, dan mencintai rakyatnya dengan sepenuh jiwa.